Mama, kadang mama tega...
Ntahlah, ntah bagaimana pikiran mama, ntah bagaimana cara mama ngejalani hidup sekarang ini.
Setiap bulan aku ikut bayar hutang bank itu dan semua itu gak jadi masalah buat ku, lebih dari itu kalau untuk mama gapernah ku perhitungkan. Tapi mama sekarang lebih memikirkan dirinya sendiri, lebih mengutamakan kepentingannya. Jujur, sampai sekarang aku masih berat punya "Ayah Tiri", dulu sebelum mama nikah lagi, mama pernah mengutarakan niatnya menikah karena tidak mau bergantung kepadaku, tidak ingin menyusahkan ku, tidak ingin membebani ku, sudah berulang kali pun dijelasin mama itu gak pernah jadi beban di hidupku, gak pernah menyusahkankku, dan aku juga gakpernah merasa mama gantungi.Begitupun penjelasanku mama tetap ingin menikah. Sekarang pernikahan itu sudah berjalan 3 bulan, banyak keluarga ngelarang aku untuk kerja sampingan lagi (ngajar private) agar aku bisa istirahat dan fokus kuliah dengan alasan mereka sekarang mama ada yang tanggung jawabkan, tapi aku ngotot tetap kerja sampingan, aku ngotot tetap ikut bayar hutang bank itu sampai selesai. Memang seharusnya setelah mama menikah semua jadi lebih baik, mama lebih tercukupi, adekku pun begitu. Namun kenyataannya selama tiga bulan belakangan ini mama selalu buat alasan untuk aku bayar uang bank itu lebih besar dari biasanya.Aku paling gak bisa nolak permintaan mama, tapi mama gak pernah ngerti itu. Tanggal 30 Sept 2015 kemarin mama minta aku bayar hutang bank itu dua kali lipat dari biasanya, dengan janji tgl 5 Oct udah di ganti yang setengahnya, karena itu uangnya untuk arisanku. Dan sekarang tgl 09 Oct sudah waktunya orang dapat arisan, tapi mama belum juga kasih uang itu. Sekarang jadi tanda tanya buat ku, apa guna ayah tiri ku di kehidupan mama ku? Kalau begitu adanya, buat apa mama menikah lagi? Buat nyakiti hati kami anaknya? Kalau gak ada dia, aku mampu mencukupi mama ku walau ntah bagaimana caranya.
Di tambah lagi kemarin masalah KTP. Kalau Batam - Medan itu dekat, aku bisa ngurusin sendirian. Tapi kenyataannya Batam-Medan itu jauh. Jadi kemarin aku minta mama ngurusin surat pindah untuk KTP sialan itu yang gak jadi-jadi cetak sampai sekarang, tapi mama punya banyak alasan untuk "nolak" nya. Yang pertama kata mama, mama gak bisa cuti lagi. Padahal mama itu sekarang ini lagi sering-seringnya cuti, trus kenapa disaat aku butuh banget, mama bilang kayak gitu?
Yang kedua, "Tunggu mbak pulang aja bulan 12 baru di urus" yaa ampun maa, bulan 12 itu lama lagi, itupun ntah aku pulang ntah gak. Sedih kadang, disaat butuh, aku gak pernah merasa ada siapa-siapa yang bisa memahami, namun disaat orang disekelilingku butuh, aku selalu berdiri paling depan untuk nolong.
Sekarang disaat kerjaan banyak, tugas kuliah numpuk, harus mikir gimana dan dari mana dapat uang untuk bayar uang arisan.Ahh mamaa.................................. kadang mau marah tapi aku paling gak bisa marah sama manusia yang paling aku cintai satu-satunya. Mama gak pernah tau gimana kondisi aku disini, mama gak pernah tau hati ku mengeras untuk perduli sama diriku sendiri, mama gak pernah paham betapa aku begitu lemah. Dan aku gak pernah mengeluh segala eluhan itu ke mama, dan saat ini mama benar-benar buat aku kecewa, begitupun aku gak mengatakan kecewaku sama mama.
Aaaaaahhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!